Apollo Lake SoC Lanjutan Atom Telah Beredar Di Pasaran Internasional

PropellerAds
Intel melakukan update “tock” tidak hanya pada processor flagship mereka, Kaby Lake namun secara diam-diam muncul SoC penerus Atom dengan Arsitektur Goldmont, yakni Apollo Lake.

Processor Basis SoC Lanjutan

Kita tahu bahwa telah dikeluarkannya processor high end terbaru dari Intel, yakni Kaby Lake pada akhir Agustus tahun ini. Processor generasi ketujuh dari Intel ini ditujukan bagi pengguna desktop yang terus ingin meningkatkan performa gaming maupun komputasi serius. Lalu selang sehari secara kalem Intel mengumumkan SoC penerus Atom yakni Apollo Lake. Pengembangan processor tipe SoC ini memiliki prinsip yang berbeda dibandingkan processor desktop pada umumnya. Jika menjumpai clock rate yang lebih rendah dibanding generasi sebelumnya ataupun anomali lainnya, hal ini wajar karena Intel melakukan pengembangan lebih lanjut di arsitektur atau biasa disebut langkah “tock” dan bukan perubahan dramatis “tick”.


Apollo Lake

Dengan adanya processor yang selalu keluar lebih powerfull, lalu apa yang membuat PC level bawah tetap berharga untuk diunggah ke publik, jawaban yang diajukan oleh Intel adalah sebagai berikut:
  • Pilihan yang bijak bagi pengguna pertama, yakni para pemula seperti pelajar yang membutuhkan proses belajar dengan PC.
  • Performa yang menjanjikan untuk komputasi sehari-hari guna menunjang produktifitas.
  • Ketahanan baterai yang baik selama pemakaian seharian.
  • Kualitas grafis yang terus meningkat disesuaikan dengan konten video HD ataupun sisi enteritainment.
  • Desain produk yang elegan, seperti lebih tipis, lebih portable, dan mudah digunakan.
  • Harga masih dalam jangkauan para pengguna pada umumnya.

Demikian Intel menjelaskan pada saat Intel Development Forum (IDF) China. Intel mengenalkan sistem SoC lanjutan generasi Atom dengan nama Apollo Lake. Intel menggarap processor sektor low-end sejak Intel Atom merambah ke sistem penyatuan processor, grafis, dan chipset atau yang biasa disebut Sistem on Chip (SoC) untuk digunakan pada wilayah mobile PC. Genarsi Atom ini terus dikembangkan lebih jauh dengan performa yang semakin meningkat. Jika dibandingkan, mungkin performanya sudah lebih baik dibandingkan Intel Pentium 4 awal sekalipun, dan tentunya dengan penggunaan daya yang sangat irit.


Arsitektur

Apollo Lake menggunakan mircoarsitektur x86 dengan nama Goldmont. Jika dilihat dari awal, penurus Atom adalah Bay Trail, Braswell, CherryTrail, lalu muncul Apollo Lake. Sedangkan untuk arsitektur Goldmont adalah lanjutan dari Silvermont pada Bay Trail, dan Airmont pada Braswell dan Cherry Trail. SoC dengan 4 Core ini sudah mengimplementasikan sistem grafis yang dimiliki oleh processor Core generasi keenam, Skylake. Sistem grafis ini masuk dalam kategori generasi kesembilan dari urutan sistem SoC. Intel selalu mengklaim memiliki performa yang lebih menjanjikan dari sisi multimedia dibandingkan generasi sebelumnya. Kemampuan memainkan konten video 4K dengan mengaktifkan hardware decoding lewat codec HEVC dan VP9. Hal ini berbeda dengan generasi sebelumnya, Bay Trail masih sangat tergantung dengan software, sedangkan Braswell dan Cherry Trail bersifat hybrid (software+hardware). Paling tidak kita bisa melihat dari jumlah Executing Unit (EU) yang meningkat dari 16 ke 18. Awalnya informasi ini belum tersedia pada kemunculannya di IDF lalu.


Desain hardware dan Implementasi

Apollo Lake didesain pada lithografi 14nm yang berarti masih sama dengan generasi sebelumnya. Langkah Intel ini bisa dibilang “tock” seperti yang terjadi pada Kabi Lake, yakni hanya merupakan langkah optimasi dari arsitektur sebelumnya. Artinya langkah ini meningkatkan sisi kematangan desain. Mungkin saja Apollo Lake adalah jurus “tock” terakhir sebelum berpindah ke “tick”.

Penampilan mini-PC digawangi oleh ECS dengan produk terkenal mereka, ECS LIVA. Selama ini produk LIVA menggunakan processor Skylake, Core-M dan terakhir adalah Braswell pada LIVA X2. ECS LIVA generasi berikutnya terlihat menggunakan Apollo Lake. Pada sistem board tersebut menawarkan interkoneksi yang cukup lengkap, port USB 3.0 type A, USB 3.0 type C, HDMI, miniDP, dua slot SO-DIMM, dua slot M.2, dan disuplai daya lewat DC. Intel lebih memilih penggunaan standar M.2 sebagai penyimpan data ROM dibanding menambahkan sistem SSD atau harddisk. Memory menggunakan tipe LPDDR3 atau LPDDR4. Lebih jauh, Intel menjelaskan bahwa sistem yang akan cukup banyak mereduksi penggunaan baterai bila diimplementasikan pada mobile PC karena menggunakan desain PMIC atau power management yang dioptimalkan. Modul Wi-Fi yang sebelumnya menggunakan slot MSATA akan dipindah langsung tersoldir di board. Selanjutnya Wi-Fi kompatibel dengan sistem 802.11AC. Selain modul Wi-Fi, memory eMMC juga tersoldir di board. Opsional lain adalah memory DDR3L yang juga disolder ke board. Hal ini mengurangi Bill of Material atau biaya pengadaan part secara signifikan. Ruang yang lebih hemat juga membuat kemudahan penambahan fitur lain seperti slot interkoneksi yang lebih banyak, sehingga meski tampak mini, board ini akan lebih maksi. Begitu juga dengan penggunaan baterai akan lebih dihemat, meski kapasitas sama, prioritas selanjutnya dialihkan ke display yang memiliki resolusi semakin tinggi.


Implementasi yang paling santer saat ini adalah notebook tipis ringan dan juga Chromebook atau disebut juga dengan Cloudbook. Sistem ini menggunakan form factor notebook yang lebih kecil dengan ukuran 11.6 inci dan 13.3 inci. Sistem Cloudbook ini semakin digemari di US karena harga relatif terjangkau, $169 ~ $269, menawarkan penyimpan data secara cloud dan daya baterai hingga 8 jam. Sistem cloudbook tidak menggunakan harddisk, sebagai gantinya menggunakan onboard ROM 64GB seperti pada smartphone. Processor model SoC sangat cocok digunakan, Apollo Lake akan segera menggantikan Braswell di sistem cloudbook tersebut. Implementasi lain yang menjanjikan adalah convertible, yakni 2 in 1 hybrid antara notebook dan tablet. Model convertible biasanya digunakan para eksekutif dan telah banyak digunakan di Indonesia.


Intel NUC

Produk selanjutnya yang tak kalah unjuk gigi adalah Intel NUC. PC dengan format Small Form Factor (SFF) buatan Intel ini memegang kendali sebagai trend setter untuk setiap produk SFF yang beredar. Generasi NUC selalu menggunakan roadmap yang pasti disesuaikan dengan processor yang dikeluarkan Intel. Dari FanlessTech mengabarkan ekspektasi pasar di tahun 2017 akan meningkat untuk semua platform SFF, termasuk Intel NUC. PC NUC dengan tipe Baby Canyon akan beralih ke SoC Kaby Lake-U. Sedangkan Arches Canyon akan menggunakan SoC Apollo Lake. Keduanya akan menggantikan NUC dengan processor Broadwell, Braswell dan Skylake. Sedangkan untuk flagship NUC dengan nama Skull Canyon dengan processor high-end Intel Core i7- 6700HQ.

Spesifikasi Arches Canyon menggunakan processor dengan brand Celeron J-series. Secara fitur seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa implementasi arsitektur Goldmont telah menggunakan grafis generasi ke-9 yang mirip dengan Skylake. Kemampuan hardware decoding dibantu lewat HEVC dan VP9 pada resolusi 4K. SoC yang digunakan memiliki rating TDP 10W, atau lebih tinggi dibanding Braswell. Fitur interkoneksi pada NUC Arches Canyon antara lain memory 2 GB DDR3L 1866 dengan ketersediaan 2 slot maka memory bisa ditingkatkan menjadi 8GB, storage ROM 32 GB eMMC dengan preinstall Windows 10 Home x64, SSD ukuran 2.5 inci, modul Wi-Fi 802.11AC, Bluetooth 4.2, HDMI 2.0, USB port, SDXC card reader. Perbedaan yang mendasar pada Baby Canyon dengan Kaby Lake-U adalah pada Arches Canyon belum memberikan slot M.2 sebagai port SSD. Hal ini cukup disayangkan karena slot M.2 cukup hemat tempat dibandingkan dengan harus memasang SSD 2.5 inci.


6 SKU Apollo Lake

Sejak peluncuran pertama Apollo Lake menghadirkan 6 SKU, 3 untuk desktop dan 3 untuk mobile. Untuk desktop menggunakan seri J dibawah brand Pentium dan Celeron. Pengodean sedikit membingungkan, karena hanya ada 1 Pentium J4205 sedangkan dua SKU yang lain menggunakan kode J3455 dan J3355 yang mirip dengan Pentium J3710 untuk Braswell. Penamaan Pentium untuk performa dan Celeron ada di entry level. Kedua SKU pertama menggunakan 4 core dan seri terendah berisikan 2 core. Dari segi kecepatan clock tidak terlihat perbedaan. Malah untuk base clock seri J4205 dan J3455 berada dibawah Braswell J3710. Sistem grafis generasi ke 9 menawarkan peningkatan, meski jumlah EU lebih tinggi 2 unit hanya ada di seri J4205. Begitu juga dengan jumlah jalur PCIe meningkat dari 4 menjadi 6 unit. Hal ini berarti penggunaan fitur onboard akan lebih banyak. Dari segi Thermal Design Power (TDP), Apollo Lake meningkat dari 6.5W menjadi 10W.


Dari data terlihat bahwa peningkatan yang ditawarkan cukup kecil dibanding generasi Braswell. Kecepatan clock sepertinya tidak terlalu berarti, begitu juga dengan GPU clock. Apollo Lake ditengarai hanya meningkat pada sistem menejemen optimasi core arsitektur misalnya terlihat dari encoding video yang digarap secara native hardware. Kelebihan TDP juga tidak terlalu mengganggu selama digunakan di desktop.

Untuk sistem mobile keadaannya hampir sama. Tiga SKU yang ditawarkan adalah Pentium N4200, Celeron N3450 dan Celeron N3350. Ketiganya underclock dibanding Braswell Pentium N3700, 2 diantaranya memiliki jumlah EU grafis yang disunat, juga kecepatan clock grafis yang tidak meningkat. TDP masih sama berada pada desain target 6W dan tentunya tidak perlu merubah sistem pendinginan.


Sebelumnya kita telah mendengar adanya penundaan Intel Broxton, salah satu SoC yang ditujukan khusus tablet. Apollo Lake mobile tampaknya yang akan mengisi segmen tersebut. Terlihat dari sistem clock yang dikurangi namun memiliki fitur grafis yang meningkat, Apollo Lake bisa diimplementasikan ke tablet untuk menggantikan Cherry Trail.

Kesimpulan

Berbicara performa, semua dari kita harus menunggu perangkat basis Apollo Lake ini beredar luas. Sedikit yang bisa digali dari peluncuran Apollo Lake, apalagi Intel selalu saja kurang menganggap pasar segmen ini. Sedikit curhat kecil bahwa penulis melihat pengguna segmen notebook dengan tipis maupun convertible adalah mereka yang menginginkan gaya. Sedangkan untuk performa multimedia dengan ketahanan baterai yang lama menjadi poin utama. Begitu juga dengan kelengkapan port maupun fitur tambahan, seperti fanless design karena akan mudah digunakan dimana saja. Beberapa situs Web/blog yang menjadi rujukan kami, seperti suara.com/, okezone.com/, merdeka.com/, kapanlagi.com/, liputan6.com/, kompas.com/, detik.com/, tribunnews.com/, www.tempo.co/, kompiajaib.com, arlinadzgn.com, idntheme.com, gigapurbalingga.net, inilah.com/, mayangkaranews.com/, antaranews.com/, jawapos.com/, metrotvnews.com/, sindonews.com/, inipasti.com/, www.bola.net/, www.viva.co.id/, www.republika.co.id/, jalantikus.com/ tentunya sudah pernah dibahas mengenai hal-hal seperti diatas, namun secara terpisah kami sajikan dengan model penyampaian yang lebih sederhana dalam penggunaan bahasa dengan harapan mudah dipahami.

Demikian pembahasan singkat tentang Apollo Lake SoC Lanjutan Atom Telah Beredar Di Pasaran Internasional. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat bagi kita semua, jangan lupa masukan berupa saran, kritik atau sekedar komen selalu saya tunggu dan tak lupa selalu saya ucapkan terima kasih.

Share this with short URL:

You Might Also Like:

Use parse tool to easy get the text style on disqus comments:
Show Parser Hide Parser