Mail Chimp Ciptakan Newsletter Elegan, Menarik dan Responsive

PropellerAds
E-mail penawaran/ iklan tersebut dikirim oleh toko online melalui sistem newsletter untuk mempromosikan produk pada konsumen. Cara ini bisa dibilang efektif. Bisa jadi ribuan e-mail dikirimkan oleh sistem, namun masing-masing konsumen menerimanya secara pribadi. Newsletter bukanlah spam yang mengirim secara membabi-buta dan tanpa diinginkan, newsletter hanya mengirimkan e-mail pada daftar subscriber, yaitu orang-orang yang memang mendaftarkan diri untuk mendapatkan e-mail dari newsletter.

Opt-in dan Opt-out

Opt-in adalah istilah yang digunakan saat user diberikan pilihan untuk menerima e-mail iklan, biasanya digunakan untuk mailing list atau newsletter. Contohnya pada sebuah form pendaftaran pada Gambar 1.


Jika Anda memilih “Yes”, maka Anda akan dicatat sebagai subscriber. Sebaliknya jika Anda memilih “No”, maka Anda tidak dicatat sebagai subscriber dan tidak akan mendapatkan e-mail iklan dari newsletter.

Contoh lain untuk mendaftar newsletter adalah dengan memasukkan alamat e-mail seperti pada Gambar 2.


Ada kelemahan pada cara subscribe newsletter pada Gambar 2. Cara ini lebih memungkinkan orang untuk memasukkan sembarang e-mail. Hal ini berisiko merugikan pihak lain yang e-mailnya didaftarkan sebagai subscriber tanpa sepengetahuannya. Sistem newsletter yang baik dapat menangani hal ini dengan menyediakan fitur double opt-in, yaitu dengan mengirim e-mail konfirmasi apakah ingin menjadi subscriber. Ini disebut dengan double opt-in atau confirmed opt-in.

Bagaimanapun, mungkin Anda pernah mendapatkan e-mail iklan tanpa Anda merasa pernah mendaftar. Hal ini bisa terjadi jika website di mana Anda melakukan pendaftaran tidak menyediakan opt-in ataupun double opt-in, melainkan otomatis memasukkan e-mail Anda ke dalam daftar subscriber newsletter saat Anda mendaftar.

Pada beberapa negara, memasukkan e-mail seseorang tanpa opt-in dianggap tidak sah. Namun umumnya Anda dapat melakukan unsubscribe atau opt-out (kebalikan opt-in). Untuk melakukan opt-out pada e-mail iklan, cari link untuk unsubscribe atau berhenti berlangganan di e-mail iklan tersebut, umumnya terletak pada bagian bawah. Contohnya seperti pada Gambar 3.


MailChimp

Sejak dulu penawaran melalui e-mail sangat banyak digunakan. Praktik mengumpulkan e-mail pada sebuah daftar target dan mengirimkan mereka satu-persatu e-mail penawaran sudah biasa terjadi.Membuat program pengirim e-mail pun bukanlah hal yang sukar. Namun tanpa ada opt-in dan opt-out, e-mail tersebut dapat dikategorikan spam dan dapat dianggap penyalahgunaan layanan SMTP provider yang Anda gunakan. Dengan adanya berbagai kompleksitas tersebut, membuat sebuah sistem newsletter yang komplit bukan lagi hal sederhana.

Jika Anda tidak ingin repot membuat sistem newsletter sendiri, Anda dapat menggunakan layanan yang sudah ada. MailChimp (www.mailchimp.com) adalah salah satu alternatifnya. Secara garis besar MailChimp adalah penyedia layanan e-mail yang mengirimkan e-mail dalam jumlah besar pada konsumen. Menariknya, Anda dapat menggunakan layanan ini secara gratis. Akun gratis dibatasi dengan maksimal pengiriman sebanyak 12.000/bulan dan maksimal total subscriber sebanyak 2.000. Jika Anda memerlukan lebih banyak pengiriman dan memiliki subscriber lebih dari 2.000, Anda dapat mempertimbangkan layanan berbayar yang ditawarkan di website resmi MailChimp.

Memulai MailChimp

Untuk mulai menggunakan layanan MailChimp, pertama kali Anda harus mendaftar terlebih dahulu di website MailChimp, lalu login untuk masuk ke tampilan dashboard seperti pada Gambar 4.


Mula-mula Anda dapat membuat campaign, yaitu template e-mail yang akan Anda kirimkan. Anda dapat membuat lebih dari satu campaign yang masing-masing dapat Anda kustomisasi sesuai keinginan. Misalnya membuat campaign untuk event promosi, tahun baru, atau perayaan tertentu. Campaign pada MailChimp termasuk lengkap, dengan pilihan template-template menarik dan editor untuk mengetikkan teks ataupun menyisipkan gambar. Contoh pembuatan campaign terlihat seperti pada Gambar 5.


Setelah campaign Anda siap, selanjutnya Anda tentu memerlukan daftar subscriber yang akan menerima iklan/penawaran tersebut. Daftar subscriber ini disebut dengan istilah List pada dashboard MailChimp. Anda dapat memasukkan sendiri e-mail para subscriber melalui menu List pada MailChimp. Namun jika Anda memiliki website, tentu Anda perlu memasang form berlangganan pada website Anda seperti pada contoh gambar sebelumnya (Gambar 1 atau 2) agar visitor dapat mendaftarkan diri sendiri.

Setelah memiliki daftar subscriber, Anda dapat mengirimkan campaign yang telah Anda buat sebelumnya ke para subscriber Anda.

MailChimp API

Dengan menggunakan layanan MailChimp, Anda menyimpan daftar subscriber pada MailChimp. Seperti telah disinggung, e-mail para subscriber dapat Anda masukkan sendiri pada dashboard MailChimp ataupun membiarkan visitor mengisi form berlangganan newsletter di website. Masalah dengan cara kedua, bagaimana agar e-mail subscriber yang mendaftar melalui website dapat tercatat pada list yang telah Anda buat pada dashboard MailChimp?

Untuk keperluan ini, Anda dapat menggunakan API (Application Program Interface) yang disediakan oleh MailChimp. Dengan API ini, Anda dapat mengintegrasikan form pendaftaran newsletter yang Anda buat agar dapat berkomunikasi dengan MailChimp.

Untuk menggunakan API, Anda perlu menguasai bahasa pemrograman atau menyewa tenaga programmer. Namun jika website Anda menggunakan platform e-commerce atau CMS (Content Management System) seperti WordPress, Magento, atau Shopify, Anda dapat menggunakan plugin siap pakai yang tersedia. Masih banyak lagi platform yang didukung MailChimp selain tiga yang disebutkan tadi, daftar lengkapnya dapat dilihat pada alamat https://connect.mailchimp.com. Jika Anda tidak menggunakan satu pun platform tersebut, Anda tetap dapat membuatnya sendiri dengan membuat kode program yang memanfaatkan API seperti yang akan dibahas kemudian.

Versi API terbaru pada MailChimp saat ini adalah versi 3.0. Untuk menggunakannya, Anda perlu mempersiapkan 3 hal sebagai berikut:

API Key. Anda dapat membuat API key dengan cara klik nama Anda pada bagian kanan atas dashboard, lalu pilih menu Account > Extras > API keys. Klik tombol Create A Key. Contoh tampilan terlihat seperti Gambar 6.


Data Center. Hal kedua yang perlu Anda siapkan adalah DC (Data Center). DC berupa huruf dan angka yang terdapat pada bagian akhir API key. Pada Gambar 5, DC adalah us14.

List ID. Yaitu ID list atau daftar subscriber Anda. Cara melihat List ID adalah dengan memilih menu List > Stats > Settings > List name and defaults. Contoh lihat pada Gambar 7.


Subscribe dan Unsubscribe Melalui API

Bagi programmer website yang ingin membuat form subscribe/ unsubscribe sendiri, dapat mencoba mengimplementasikan API dengan bahasa pemrograman yang dikuasai. Pada contoh ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP.

Sebagai contoh, mari buat form sederhana dengan cara membuat file index.html yang berisi kode berikut:

<html>
<head>
<title>Subscribe/Unsubsribe Dengan MailChimp API</title>
</head>
<body>
<br>
<center>
<h2>Subscribe/unsubscribe Newsletter.</h2>
<form action=do.php name=myform method=post>
<input type=text name=email width=100 placeholder=”Ketik alamat e-mail Anda”>
<br>
<br>
<input type=submit name=”subs” value=”Subscribe”>
<input type=submit name=”unsubs” value=”Unsubscribe”>
</center>
</form>
</body>
</html>

Tampilan kode di atas terlihat seperti pada Gambar 8.


User yang ingin mendaftar perlu mengisi alamat e-mail, nama depan, dan nama belakang. Lalu klik tombol Subscribe untuk berlangganan newsletter. Sebaliknya untuk user yang sebelumnya telah terdaftar lalu ingin berhenti, klik tombol Unsubscribe.

Agar proses di atas dapat dilakukan, buat sebuah file dengan nama do.php, lalu ketik program PHP berikut:

<?php
if (!empty($_POST))
{
$email = $_POST[‘email’];
$fname = $_POST[‘fname’];
$lname = $_POST[‘lname’];
}
else
{
echo “Silakan isi form di <a href=’index.html’>index.html</a>.”;
exit;
}
if (isset($_POST[‘subs’]))
{
$status = “subscribed”;
}
elseif (isset($_POST[‘unsubs’]))
{
$status = “unsubscribed”;
}
$data = [
‘email’ => $email,
‘status’ => $status,
‘firstname’ => $fname,
‘lastname’ => $lname
];
syncMailchimp($data);
echo “Proses “ . $status . “ selesai. Terima kasih :) <br>”;
function syncMailchimp($data)
{
# definisikan konstanta
$apiKey = ‘xxxxxxxxxxxx-xxxx’;
$listId = xxxxxx’;
$dataCenter = ‘xxxx’;
$hashEmail = md5(strtolower($data[‘email’]));
$url = ‘https://’ . $dataCenter . ‘.api.mailchimp.com/3.0/lists/’ . $listId .
‘/members/’ . $hashEmail;
$json = json_encode([
‘email_address’ => $data[‘email’],
‘status’ => $data[‘status’], # pilihan:
“subscribed”,”unsubscribed”,”cleaned”,”pending”
‘merge_fields’ => [
‘FNAME’ => $data[‘firstname’],
‘LNAME’ => $data[‘lastname’]
]
]);
$ch = curl_init($url);
curl_setopt($ch, CURLOPT_USERPWD, ‘user:’ . $apiKey);
curl_setopt($ch, CURLOPT_HTTPHEADER, [‘Content-Type: application/json’]);
curl_setopt($ch, CURLOPT_TIMEOUT, 10);
curl_setopt($ch, CURLOPT_CUSTOMREQUEST, ‘PUT’);
curl_setopt($ch, CURLOPT_SSL_VERIFYPEER, false);
curl_setopt($ch, CURLOPT_POSTFIELDS, $json);
curl_setopt($ch, CURLOPT_RETURNTRANSFER, true); # agar tidak menampilkan result
$result = curl_exec($ch);
curl_close($ch);
}

Sesuaikan kode program di atas dengan data API key, List ID, dan Data Center milik Anda sendiri dengan cara mengubah nilai “xxx”, yaitu pada bagian:

$apiKey = ‘xxxxxxxxxxxx-xxxx’;
$listId = xxxxxx’;
$dataCenter = ‘xxxx’;

Setiap kali user melakukan subscribe/ unsubscribe, maka daftar subscriber pada MailChimp akan otomatis berubah. Contoh tampilannya terlihat seperti pada Gambar 9.


Double Opt-in Pada MailChimp API

Form pendaftaran newsletter seperti pada Gambar 8 memiliki kelemahan yang sama dengan yang telah kita bahas, yaitu siapa pun dapat iseng mendaftarkan e-mail orang lain tanpa sepengetahuan pemilik e-mail tersebut. Untuk itu, API yang disediakan MailChimp mendukung proses double opt-in yang akan mengirimkan e-mail konfirmasi pada calon subscriber baru. Untuk melakukannya, cukup ganti baris berikut yang terdapat pada kode PHP:

$status = “subscribed”;

Menjadi:

$status = “pending”;

Saat user mendaftar, ia akan tercatat sebagai subscriber dengan status pending (tunda) pada list MailChimp sampai ia melakukan konfirmasi melalui link yang dikirimkan MailChimp seperti pada Gambar 10. Beberapa situs web terkemuka seperti suara.com/, okezone.com/, merdeka.com/, kapanlagi.com/, liputan6.com/, kompas.com/, detik.com/, tribunnews.com/, www.tempo.co/, kompiajaib.com, arlinadzgn.com, idntheme.com, gigapurbalingga.net, inilah.com/, mayangkaranews.com/, antaranews.com/, jawapos.com/, metrotvnews.com/, sindonews.com/, inipasti.com/, www.bola.net/, www.viva.co.id/, www.republika.co.id/, jalantikus.com/ mungkin sudah banyak membahas tentang hal ini, namun saya coba sajikan kembali dengan lebih sederhana dan simpel.

Siap mengiklankan produk Anda dengan newsletter canggih ala MailChimp?


Demikian pembahasan singkat tentang Mail Chimp Ciptakan Newsletter Elegan, Menarik dan Responsive. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat bagi kita semua, jangan lupa masukan berupa saran, kritik atau sekedar komen selalu saya tunggu dan tak lupa selalu saya ucapkan terima kasih.

Share this with short URL:

You Might Also Like:

Use parse tool to easy get the text style on disqus comments:
Show Parser Hide Parser